Rabu, 09 Februari 2011

Hasil survey Pelayanan Pendidikan Di Kota Yogyakarta


SURVEY PELAYANAN PENDIDIKAN DI KOTA YOGYAKARTA
A.    LATAR BELAKANG

Peningkatan kualitas pendidikan menjadi prioritas pemerintah dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia yang kompeten dan siap bersaing di dunia kerja.Dalam Rangka menjalankan tujuan di atas, perlu di barengi dengan penyediaan fasilitas penunjang baik di level Pendidikan Dasar sampai Pendidikan Tinggi. Di samping itu, penyelenggara pendidikan baik formal maupun informal berlomba-lomba untuk menarik minat peserta didik dengan penyediaan fasilitas pendidikan, tenaga pengajar yang kompeten dan biaya yang terjangkau. Di Jogyakarta misalnya, banyak terdapat Perguruan tinggi baik negeri maupun swasta secara regular menghasilkan lulusan yang di hadapkan pada persaingan kerja yang keras. Tidak sedikit, dari mereka yang telah memperoleh gelar sarjana sekalipun masih saja menganggur atau kerja pada bukan pada bidang profesinya. Lalu bagaimana,seharusnya kebijakan pemerintah agar mampu menciptakan Manusia-manusia yang professional dan kompeten dalam dunia kerja? Padahal, sudah 20% anggaran pendidikan di alokasikan Pemerintah dari APBN. Yang menjadi pertanyaan selanjutnya yakni adakah perubahan yang dirasakan mahasiswa dengan adanya kebijakan tersebut atau malah lebih memberatkan saja.
Di sini perlu kita cermati, pelayanan pendidikan seperti apa yang di peroleh mahasiswa, dan bagaimana pola pengelolaan dan penyelenggaran pendidikan di Perguruan Tinggi. Karena kami menganggap hasil dari sebuah perguruan tinggi yang berkualitas tidak lepas dari system dan manajemen yang baik di dalamnya baik kurikulum maupun administrasinya. Berdasarkan hal tersebut, maka kami mengadakan polling mengenai pelayanan pendidikan yang di terima mahasiswa berkaitan dengan  kualitas, transparansi, efisiensi dan akuntabilitas. Di lihat dari berbagai indicator baik kualitas lulusan sampai fasilitas yang ada di kampus masing-masing. Obyek penelitian kami yakni mahasiswa yang berada di sekitar timoho.Metode yang di gunakan yakni random sampling adalah pemilihan responden secara acak. Jumlah responden yang kami peroleh sebanyak 50 orang.

B.     PENGOLAHAN DATA

I.                   Kualitas, dilihat dari indicator:
1.      Mutu Pendidikan                                                  100% baik
2.      Kompetensi Lulusan                                             59%  berkompeten
3.      Fasilitas                                                                 59% memadai

II.                Transparansi,dilihat dari indicator :
1.      Pengelolaan Keuangan                                          18% mengetahui
2.      Akses terhadap pengelolaan keuangan                 9% mudah
3.      Publikasi laporan pengelolaan keuangan               40% dipublikasikan

III.             Efisiensi dan efektif dilihat dari:
1.      Waktu pengajaran                                                 81% maksimal
2.      Kesesuaian biaya dengan kualitas                         59% efektif
3.      Tenaga pengajar ( dosen)                                      59% memadai

IV.             Akuntabilitas,dilihat dari indicator :
1.      Publikasi LPJ                                                        13% dipublikasikan
2.      Tugas dan fungsi BEM & UKM                          45% baik
Tabel Persentase pelayanan pendidikan Perguruan Tinggi di Yogyakarta
NO
ITEM
PERSENTASE (rata-rata)
1
Kualitas pelayanan
72,6%
2
Transparansi
22,3%
3
Efisiensi
66,3%
4
Akuntabilitas
29,0%
  


C.    Kesimpulan

Dari data tersebut di atas, secara umum kualitas pendidikan Perguruan Tinggi di Yogyakarta sudah cukup baik, akan tetapi dari segi transparansi keuangan masih sangat buruk, di mana masih sangat banyak responden yang tidak mengetahui pengelolaan keuangan kampus. Hal tersebut dapat di lihat dari minimnya publikasi laporan keuangan yang bisa di akses mahasiswa.
Berbeda halnya dengan efisiensi waktu,biaya pada Perguruan tinggi di Yogyakarta di nilai cukup baik. Dosen di nilai telah mampu menjalankan fungsinya sebagai tenaga pengajar yang berkualitas. Dari segi akuntabilitas, masih perlu perbaikan dalam arti masih dalam level ( buruk).

0 komentar:

Posting Komentar